PEMKAB REMBANG DUKUNG KIRAB KIMSIN MAKCO SEBAGAI WUJUD KERAGAMAN DAN TOLERANSI BUDAYA

Pemerintah Kabupaten Rembang menyambut antusias pelaksanaan Kirab Kimsin Makco yang digelar pada Minggu (20/4/2025) di Lasem. Kegiatan budaya dan keagamaan tersebut diikuti ribuan peserta dari lebih dari 70 kabupaten/kota di Indonesia, dengan rute kirab melintasi sejumlah klenteng bersejarah di Kecamatan Lasem. Kirab dimulai dari Klenteng Cu An Kiong di Desa Soditan, menuju Klenteng Gie Yong Bio di Desa Babagan, dan berakhir di Klenteng Poo An Bio di Desa Karangturi. Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Makco Thian Siang Sing Bo yang ke-600 tahun lebih. Makco, atau dikenal juga sebagai Mazu dalam budaya Tionghoa, merupakan dewi laut yang dihormati sebagai pelindung para pelaut dan perantau. Sementara itu, kimsin adalah patung suci yang dipercaya menjadi tempat bersemayamnya roh dewa dalam tradisi keagamaan Tionghoa. Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha hadir bersama Bupati Rembang, Harno, menyaksikan langsung kirab yang menjadi magnet wisata religi dan budaya tersebut. Nuansa khas Tionghoa sangat terasa sepanjang prosesi, dengan iringan tabuhan musik tradisional dan kostum tokoh-tokoh legendaris seperti Hakim Bao, Biksu Tong Sam Cong, Sun Go Kong, Cu Pat Kay, Za Wu Jhing, Dewi Kwan Im hingga barongan .

Dalam kesempatan tersebut, Wamenbud Giring dan Bupati Harno juga meresmikan Monumen Perjuangan Laskar Tionghoa dan Jawa melawan VOC. Monumen ini terletak di halaman Klenteng Cu An Kiong dan menggambarkan perjuangan rakyat Lasem melawan penjajahan Belanda. Wamenbud Giring menyampaikan bahwa Lasem merupakan simbol solidaritas lintas budaya yang patut dijaga dan dilestarikan. "Ini adalah salah satu sejarah kebudayaan yang menjelaskan Rembang Lasem adalah sebuah titik solidaritas persaudaraan dan kebudayaan yang luar biasa. Dan memiliki sejarah yang luar biasa, karena dulu nenek moyang kita dari Cina datang ke sini. Dan di sini ada Kelenteng Cu An Kiong yang usianya sudah ratusan tahun," ujarnya. Bupati Rembang, Harno, menyampaikan apresiasi atas suksesnya pelaksanaan kirab yang menurutnya merupakan wujud nyata keragaman budaya di Rembang. "Kirab ini tidak hanya tentang kegiatan atau tradisi keagamaan, tetapi juga wujud keragaman budaya yang tumbuh dan hidup di tengah-tengah masyarakat kita. Pembangunan tidak hanya tentang infrastruktur, fisik, tetapi juga pembangunan nilai, karakter dan jati diri. Melalui kegiatan ini mari pererat persaudaraan, hilangkan sekat perbedaan," ungkapnya.

Meski hujan sempat turun saat kirab berlangsung, para peserta tetap bersemangat menyelesaikan rute yang telah ditentukan. Warga yang menonton pun tetap antusias menyaksikan jalannya prosesi dari pinggir jalan. Selain kirab, berbagai kegiatan budaya telah digelar sejak Jumat malam, antara lain talkshow budaya bersama tokoh nasional seperti Dahlan Iskan, Harjanto Halim, dan Novi Basuki. Pertunjukan injak bara api, barongsai, leang-leong, dan pesta kembang api juga turut memeriahkan rangkaian acara. Melalui pelaksanaan Kirab Kimsin Makco ini, Pemerintah Kabupaten Rembang berharap dapat terus memperkuat nilai toleransi, memperkaya khazanah budaya daerah, serta menjadikan Lasem sebagai pusat destinasi wisata budaya dan religi di Indonesia. (Mif/Rud/Kominfo)
